Gadis Kecil yang suka merangkai kata
Blogaholic Designs”=

Followers

Yang Nyangkut :D

SURE!

SURE!

Sabtu, 02 Maret 2013

Cerpen - Karena rasa Pedih Itu Biasa


Karena Rasa Pedih Itu Biasa

Semuanya menjadi biasa. Ketika aku memerhatikanmu diam-diam, ternyata ada seseorang disana yang kau pandang. Ketika aku memendam perasaan, ternyata tak ada celah dihatimu untukku. Dan semuanya menjadi biasa, pertemuan singkat sudah sangat berarti untukku. Lengkungan senyum “tipis”mu yang ku lihat pagi ini. Tak ada tawa lagi, ketika kau melihatku dan kuceritakan hal bodoh yang mungkin membuatmu tak bisa melupakannya.

Tapi kini semuanya menjadi biasa. Kau melewatiku tanpa melirikku sedikitpun. Senyum “tipis” saja tak dapat ku lihat lagi. Dan kau berbalik, tapi bukan untukku. Ada seseorang disana, yang juga sedang menunggumu. Dan aku mulai bertanya, apa arti hari kemarin. Saat kau masih memerhatikanku, menanyakan hal layaknya seorang kekasih. Menyemangatiku saat aku terjatuh, berusaha menjadi apa yang ku inginkan. Apa arti semua itu?

Kau membuatku terbiasa. Terbiasa dengan sikapmu yang cuek. Aku tahu, aku tak pantas mendapatkan perhatianmu karena kau bukan siapa-siapaku, dan mungkin tak akan bisa menjadi siapa-siapa dalam hatimu. Lalu kau tersenyum manis, namun bukan kepadaku “Lagi”. Kau membiarkan aku menonton semua kisahmu dengannya, dan semua itu membuatku merasa aku memang bukan siapa-siapa.

Dan semua terasa menjadi biasa. Hati sakit, patah hati, ah itu biasa. Tak perlu aku takuti hal seperti itu. Karena memang, itu semua hal yang biasa. Kau pergi dengannya, dan aku menunggu, itu hal yang sangat sangat biasa. Yang menjadi luar biasa saat kau “mau” melirikku, saat kau “Hampir” tersenyum kepadaku, dan saat kau “sedikit” memerhatikanku. Hal itu luar biasa, dan hal yang luar biasa tak dapat dimiliki oleh semua orang.

Aku hanya menunggu seperti biasa. Tenang, ini hal yang biasa, tak perlu kau resahkan bahwa suatu saat aku akan berpaling. Hanya menunggu, tak sulit.. KARENA ITU TELAH BIASA!.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar