Terima kasih, Aku
Aku tahu kau selalu berusaha
memberikan yang terbaik yang bisa kau lakukan untuk semua hal-hal yang kau
sukai. Tapi tahukah kau bahwa kau juga harus memberikan yang terbaik untuk
hal-hal yang tidak kau sukai, atau mungkin belum kau sukai. Seperti mengerjakan
skripsi, bimbingan rutin, belajar, dan sebagainya. Kita tidak akan pernah tahu
apa yang akan terjadi, namun jika selalu memberikan yang terbaik, aku yakin kau
akan mendapatkan apa yang kau inginkan.
Sudah bertahun-tahun kau bergulat
dengan tawa dan air mata. Tidak bisakah sehari saja kau merasa datar? Ah, aku
yakin kau juga berharap begitu, semoga kelak walau satu hari saja, harimu
tenang meski itu bukan bahagia.
Kita telah melewati banyak sekali
kisah. Rintangan, tantangan, dan malas-malasan. Kita mencoba bersosialisasi
dengan banyak hal. Kita belajar mencintai, memahami, mengikhlaskan, melepaskan
dan melupakan. Kita bercermin, berjalan, berlari, dan menghilang dalam beberapa
kesempatan. Kita bangga, bersyukur, jatuh, dan kecewa. Tapi Aku tidak pernah
berterima kasih padamu.
Kau yang selalu ada setiap aku
menyeka air mata, kau yang selalu ada saat suaraku begitu nyaring tertawa, kau
yang selalu menguatkan ketika aku terjatuh lemas, kau yang selalu menasehati sewaktu
aku kehilangan arah. Harusnya aku tahu, hanya kau yang tidak akan pernah
meninggalkan aku.
Terima kasih untuk kamu, diriku
sendiri.
Terima kasih sudah bertahan sejauh
ini dengan aku.
Dua puluh dua tahun, Terima kasih.