Karena Kau Akan Kembali
Mungkin,
kita sudah ditakdirkan untuk bertemu. Bukannya berawal dari kata kebetulan. Mungkin,
semua yang kita lewati telah digariskan akan seperti itu, bukannya kita
sengaja. Tapi sudah takdir.
***
Senyummu
berbeda, dan ada yang khas disetiap tawamu. Ditiap kegiatan, wajahmu tak lepas
dari keceriaan. Dan mungkin, itu yang membuat aku tertarik kepadamu.
Semakin
hari, aku semakin ingin menanyakan kabarmu dan apa yang kau lakukan. Untungnya,
kau dan aku sudah berteman dalam aplikasi handphone yang biasa orang-orang
menyebutnya BBM (BlackBerry Massenger).
Aku
semakin mengenalmu. Bukan hanya itu, ketertarikanku padamu sudah tumbuh menjadi
sebuah cinta. Yah, aku cinta kamu. Perempuan yang bernama Mutiara Anandita.
Disetiap langkah yang ku tapak, bayangmu
selalu mengikuti. Disetiap senyum yang ku ukir, selalu karenamu. Dan ku harap,
lengkungan senyummu itu juga karena aku.
***
Disaat
hujan menyelimuti kota tua ini, aku termenung sendiri. Mengingat dirimu dan
para sahabatmu bermain. Aku lalu takut, seseorang disana akan merebutmu.
Ingin
lebih dari teman, lebih dari kakak kelas dan adik kelas. Yah, kamu adalah adik
kelas yang dapat membuatku seperti ini. Aku lalu bertanya, apakah ini waktu
yang tepat? Hingga hujan menyapu ketidakberanianku.
Awalnya,
aku hanya basa basi denganmu, tapi sebenarnya bukan itu yang ingin ku katakan.
Sudah saatnya, aku lalu mengatakan
“ I'm so lucky to have a friend like you, did u know
what i mean ?”
Namun kau membalasnya dengan ucapan. “No, i don’t know.”
Saat itu, aku berfikir apakah Tiara hanya berpura-pura tidak mengerti atau
memang benar-benar tidak mengerti? . Aku lalu menyuruhnya menanyakan hal itu
kepada sahabatnya, Widdy dan Arum. Dan benar, salah satu dari sahabatnya mengerti
apa yang ingin kusampaikan.
(I)'m so (l)ucky t(o) ha(v)e a fri(e)nd
like yo(u), did u know what i mean
Namun, kamu hanya diam dan mengatakan hal itu tidak mungkin. Apa yang tidak
mungkin? Aku cinta kamu, dan kamu pantas untuk dicintai.
Yah, tapi kenyataan benar-benar tak menginginkan kita bersatu. Kau tidak
mau menjalani hubungan yang bernama “Pacaran”. Kau mengatakan tidak akan mau
berpacaran.
Aku mengerti, dan tidak mungkin aku memaksamu. Aku hanya tersenyum, bangga
akan dirimu. Namun disisi lain aku kecewa..
***
Hari demi hari kita lewati.. aku semakin yakin dengan dirimu.. semakin aku
mengenalmu, semakin aku mendapatkan hal yang berbeda dengan dirimu. Meski
hubungan kita adalah hubungan tanpa status, tapi aku menyukainya.
Aku juga pernah bertanya, “apakah kamu juga suka denganku?” Dan kau
menjawabnya “Entah..”. aku memang bukan psikolog, tapi aku tahu. Dari jawabanmu,
aku tahu kamu juga mempunyai rasa denganku. Dan aku senang. Sangat senang.
Dan ku ucapkan “Ping aku kalau kamu kesepian ;)”
“ Iya :) “ Balasmu
***
Malam yang dingin, aku harap aku bisa berkomunikasi denganmu walau hanya di
BBM. Yeah, malam ini masih seindah malam kemarin. Kau dan aku masih terjaga
dalam hubungan ini.
Tapi, kamu mengatakan akan pindah. Aku lalu bertanya, pindah? Maksudmu
pindah sekolah?. Kau lalu tersenyum, dengan pelan kau mengatakan iya.
Saat itu aku tidak tahu akan perasaanku. Bercampur
aduk. Aku tidak percaya, dan aku mengatakan pasti itu hanya gurauanmu. Kau
hanya tersenyum, matamu berkaca-kaca, apa tanda itu?
Sampai akhirnya waktu itu menjawabnya. Kau benar-benar
pindah. Tak ada kebohongan dalam ceritamu. Aku tidak mengerti, hatiku sangat
sakit tapi aku tidak dapat menangis. Mungkin karena aku sangat tak percaya.
Aku lalu membuatkan surat untukmu dan kuberikan
kepadamu langsung dengan gelang berwarna merah-hitam. Kau lalu menerimanya. Aku
tidak bisa menahannya, mungkin saat itu terkahir kali aku bisa memberikanmu
sesuatu di koridor kelas X.
***
Aku mengingat semua kenangan kita, saat aku ingin
meminjamkanmu jaket yang ku pakai kepadamu karena malam itu sangat dingin,
disaat kita baru pulang dalam suatu acara sekolah, tapi kau menolaknya.
Saat aku mengerjaimu tepat di ulang tahunmu, dan kau
ingin menangis karenanya. Saat kita
berlatih bersama untuk mengikuti suatu acara stasiun tv, membuat suatu
nyel-nyel yang sangat berkesan.
Dan, saat aku pertama kali mengenalmu. Aku memasuki
kelasmu untuk mempromosikan acara yang di buat oleh clubku. Kau lalu mendaftar,
dan kita menjalani waktu bersama siswa lainnya selama tiga hari.
Apakah kau tidak ingat itu?
Aku tahu, kau juga telah berjanji. Kau akan kembali
dan mengabariku setiap kau bisa. Dan aku harap kita dapat bertahan, dalam
hubungan ini. Hubungan yang aku sebut LDR..
Aku tetap
bertahan. Disini. Karena aku tahu, kau akan kembali... :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar