Hujan Bulan
February
Saat-saat terakhir, Liana masih
meperdabatkan perasaanku. Aku rindu kamu sobat, dan segala nasehatmu itu.
“Rin, kenapa sih kamu masih
pertahankan rasa kamu ke dia? Padahal jelas-jelas dia itu cinta sama orang
lain!”
Aku hanya tersenyum, dan
mengingat semua kenangan aku dan dia.
“ Rin, loh kamu kok senyum doang?”
Aku hanya terdiam dan melihatnya
kosong.
Sebenarnya aku juga tak mengerti
kenapa aku masih bertahan setelah apa yang dia lakukan kepadaku. Setelah apa
yang aku saksikan dari mu dan dirinya. Kau mencintainya disaat aku menunggumu. Dan
hal itu sulit untuk ku tinggalkan.
“ Rin, masih banyak cowok yang
lain yang bisa cinta sama kamu. Kamu jangan terus-terusan nunggu yang
jelas-jelas tidak akan datang kepadamu.”
Dan aku mulai berfikir, memang
banyak cowok yang lebih dari dirinya. Tapi tahukah kamu, hanya satu yang
mempunyai sifat seperti dia, dengan tampangnya, dan gaya perhatiannya. Sulit untukku
mengabaikannya. Apakah ada yang seperti dia? Kurasa tidak.
Aku memang belum keliling dunia
untuk memastikan perkataanku. Tapi yakinlah, hanya ada satu orang di dunia ini
yang memiliki kelebihan seperti ini dan kekurangan seperti itu. Dan semua itu
yang aku suka dari dirinya! Hanya dia yang mampu membuatku bertahan.
“ Rin, apakah rasa sakit itu
tertutupi oleh cintamu?”
“ Liana, aku rasa mungkin seperti
itu.”
Dan air mataku mulai mengalir,
saat bodohnya aku tak dapat berlari dari rasa itu. Kubiarkan dia tumbuh dan
akan menjadi sakit. Orang yang sangat kita sayangi, kan sangat sulit untuk
melupakannya.
“ Rin, cukup tangismu itu. Sedang
dia tak pernah menangis untukmu.”
“ Aku tidak menangisinya. Aku hanya
menangisi diriku sendiri. Yang tak pernah bisa menjadi siapa dalam hidupnya.”
Liana, pelukmu sangat hangat. Semua
tentangnya, kau pasti tahu. Dan aku harap kau bisa mengerti perasaanku.
“ Rin, saat aku kembali, aku mau
melihatmu tertawa dan tersenyum karena lelaki lain.”
Aku lalu menatapmu kecewa.
Yah, Liana meninggalkanku disaat
aku masih terjatuh. Dan harus kuakui, aku menjalani rasa pedih ini sendiri
tanpa ada yang memperdulikanku.
Dan hujan pun mulai turun, di
bulan februari ini. Tepat tanggal 19 februari 2013, Liana pergi untuk memulai
cerita baru disekolah lain dan memilih menjadi alumni sekolah itu. :”)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar