Kamu dan Dia
Aku hanya
terdiam dalam balutan kehangatan yang kau beri. Aku tidak bisa berfikir jauh
tentang perhatianmu itu. Aku tahu, itu semua bukan tanda darimu bahwa kau
menyukaiku, tapi hanya sekedar kebaikanmu saja.
Tentu saja,
setiap kau menanyakan kabarku, kau menyelipkan namanya. Nama sahabatku. Iya,
sudah lama kau menyukai sahabatku, tapi kau tidak kunjung memberitahu
perasaanmu ke dia.
Kau selalu
mencurahkan isi hatimu kepadaku, alias curhat. Dan pasti curhatanmu tentang
dia, sahabatku. Begitupun sahabatku, selalu bercerita tentangmu. Kalian berdua
saling diam, namun saling suka.
Tapi,
tahukah kalian.. disaat kalian bercerita tentang satu sama lain, aku merasa
sakit. Aku tidak tahu, setiap kau mengirim pesan untukku, aku kecewa karena
selalu ada nama sahabatku. Tapi secara bersamaan aku merasa senang, karena
sahabatku tidak bertepuk sebelah tangan.
Tahukah kamu,
setiap kali aku berusaha membuat kalian bersatu, aku menangis. Aku berbohong
pada diriku sendiri. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Aku tidak
mungkin merusak perasaan kalian berdua. Aku hanya bisa diam. Seiring berjalannya
waktu, aku tau aku akan melupakanmu. Tapi, aku tidak tahu berapa lama aku bisa
melupakanmu...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar