Gadis Kecil yang suka merangkai kata
Blogaholic Designs”=

Followers

Yang Nyangkut :D

SURE!

SURE!

Rabu, 06 Maret 2013

Cerpen- yang sedang menunggumu


Yang Sedang Menunggumu

 

Dibalik derasnya hujan, kau berdiri disana menanti seseorang. Namun bukan belahan hatimu. Menatap gelincir air yang mengalir, dan matamu pun mulai lelah. Hingga malam menutupi, kau masih berdiri dibawa halte sederhana lalu hujan menyapu ingatanmu.

Untuk siapa kau menunggu? Kau lalu terdiam, tak tahu siapa yang kan datang. Hanya menunggu, penantian yang kosong sayang. Kini terganti matamu mengeluarkan air bening. Untuk siapa kau menangis? Kau hanya terdiam.

Sampai akhirnya pergantian hari membuatmu lelah, matamu sembab dan tubuhmu menggigil. Kau lalu meminta, tapi kepada siapa? Tatapanmu lurus kedepan dan hanya bisa berharap kan ada orang yang menolongnya.

Kau pun terjatuh, seseorang dari kejauhan melihatmu. Segera berlari dan memanggil orang. Kamu lelah, tak ada tenaga di dalam tubuhmu lagi.

Matamu lalu kau buka, tersadar kau telah di bangunan putih. Melihat samping kanan kiri, hanya orang berlalu lalang tanpa memperdulikanmu. Kau lalu bertanya, untuk siapa aku hidup? Namun tak ada sahut jawaban disana.

Kau temui jalan yang kau anggap indah. Berdiri di atas bangunan putih itu. Sendiri, tanpa ada yang menghambatmu. Sampai kakimu tak ingin lagi menapak, kau ingin terjatuh. Lalu kau menutupi kedua matamu, seraya mengucapkan “Selamat Tinggal”.

Kau lalu melangkah namun tak ada pijakan disana. Pikirmu, kau akan terjatuh dan pergi ke dunia akhir. Namun, seseorang disana menarik tanganmu dengan keras.

“Jangan!”

Katanya dengan tegas.

Kau kemudian menangis, menangisi keadaanmu. Kau lalu menatap pria itu.

“ Kenapa kau baru menemuiku? Kemana saja kamu?”

Pria itu juga menangis, ia memelukmu dengan hangat. Banyak orang yang menyaksikan kamu dan dia.

“ Maafkan aku, maaf aku yang baru bisa mendapatkan mu”

Kau berfikir, akankah kau memaafkannya. Setelah sekian lama membuatmu menunggu, dan harus merasakan siksaan. Kau lalu menangis, entah apa yang kini kau rasakan.

Bibirmu tak lekas mengucap kata. Hanya terdiam di kegalauan.

“ Ririn, kamu mau maafkan aku kan?” Tanyanya lagi padamu.

Dan kaupun memutuskannya. Kau melepaskan pelukannya, dan segera berlari ke arah yang tak semestinya. Semua orang teriak. Semua orang yang menyaksikan aksimu histeris. Pria itu lalu melihatmu dari atas, menangis tanpa henti sambil meneriakkan namamu. Kau kaku, denyut nadimu berhenti.

Dia baru tersadar, kalau orang yang menunggunya lebih berarti daripada orang yang sedang bersamanya kini. Dia hanya bisa melihatmu dalam mimpi, orang yang selalu menunggunya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar