Gadis Kecil yang suka merangkai kata
Blogaholic Designs”=

Followers

Yang Nyangkut :D

SURE!

SURE!

Sabtu, 21 Juni 2014

Tiga Cerita


Cinta Sejatiku Untukmu

Ini bukan perkara apa aku layak mendapatkan kasih sayang yang tulus dari hatimu atau aku malah hanya bisa mendapatkan sebuah pelukan palsu dibalik kebencian hatimu padaku. Tapi ini perkara siapa yang selalu ada untukmu disaat kamu jatuh kedalam lubang yang entah keberapa kalinya kau lakukan itu dengan bodohmu. Aku hanya ingin mengatakan padamu sekali lagi!

Bukannya aku menuntut sebuah cinta akibat perbuatanku padamu. Aku hanya ingin kau mengerti bahwa hanya aku yang benar-benar ada disaat kau butuh pertolongan. Tidakkah kau menyesal?

Aku sama sekali tidak ingin mengemis di hadapanmu hanya untuk perhatian kecilmu yang palsu meskipun aku sama sekali tidak pernah diperhatikan oleh siapapun. Namun aku selalu mau disampingmu karena aku yakin hanya aku yang bisa sekuat ini menghadapimu.

Sayang, ini bukan perkara siapa yang akan tersakiti hatinya oleh sikap ketidakcocokan kita ini. Itu tidak perlu dipertanyakan lagi, tentu saja hatinya yang akan terluka itu aku! Tapi pernahkah aku mengatakan aku benci kepadamu sehingga aku akan pergi?

Aku mencoba untuk menahan segala amarah di dalam hatiku untuk keutuhan hubungan ini namun ternyata dengan gampangnya kau mengatakan kau merasa lelah dengan benang-benang kasih sayangku?

Siapa yang salah? Siapa yang bodoh? TENTU SAJA AKU! Yang ingin terus disampingmu, yang tidak pernah mempertanyakan rasa kasih sayangmu, yang tidak pernah menuntut perhatianmu, yang tidak pernah mengeluh atas sikap dinginmu, namun aku selalu ada di saat kau terluka!! AKU BODOH!

Apa kau belum pernah tahu rasanya kehilangan orang seperti diriku? Apakah di titik ini kau ingin merasakannya? Rasanya akan pedih, seperti tergores luka yang sangat dalam lalu kau tenggelam dalam air garam. Kau baru saja akan merasakannya.

Aku menangis, aku tersenyum, aku tertawa, aku bahagia, aku sedih, aku kecewa, aku cemas, aku terluka, aku menghilang, dimatamu tetap saja sama. Aku adalah orang yang memanggil namamu dalam tidurku. Meskipun kau menyadari  sekarang aku tak pernah bisa bangun lagi.

 

 

Rasa Sayang yang Berbeda

Sekarang aku sadar kalau kita bukanlah pasangan yang serasi. Kita berbeda. Sangatlah jauh berbeda. Meskipun kau mengatakan kau suka coklat akupun suka coklat namun itu bukanlah bukti bahwa kita berjodoh.

Aku merasakan nyamanya diperhatikan dan dilindungi oleh kuatnya kasih sayangmu kepadaku namun disaat yang bersamaan aku memikirkan akan kepada siapa aku nanti akan memberikan cinta tulusku. Bukankah aku harus menyadari keberadaanmu?

Aku tertawa bersamamu dan aku merasa tidak ingin melepasmu namun sekarang aku mulai ketakutan untuk tidak bisa lagi membedakan apakah aku sayang terhadapmu atau hanya kesepian akibat tak ada orang yang memperlakukanku seperti kau membuatku tertawa. Harusnya aku bisa membedakannya dan harusnya aku yakin terhadap diriku.

Sekarang aku sadar simpatiku kepadamu hanyalah perhatian biasa yang tidak ku berikan kepada orang lain karena aku tidak tahu kepada siapa aku akan memberi perhatianku selain dirimu. Sekarang aku sadar aku membedakanmu dengan orang lain hanyalah karena kau begitu baik sedangkan yang lain hanya melewatiku begitu saja. Aku sadar kalau kini aku mulai sedang menanam benih kasih sayang itu demi menjaga perasaanmu.

Namun kau tiba-tiba menyadarkanku akan kepahitan dunia ini. kau membuatku tidak perlu berfikir bahwa aku mencintaimu atau tidak.

Lalu aku menelan ludahku sendiri ketika tahu kau hanya menganggapku sebagai adik perempuanmu.

 

Perempuan Lain

Aku tidak tahu mengapa kau berubah sejak aku mengatakan aku ingin hidup bersamamu terus dan selamanya. Aku ingin kau mendampingiku dengan rasa sayangmu yang tulus itu. aku ingin kau mengatakan ‘aku cinta padamu’ setiap hari.

Lalu entah bagaimana caranya kau mencoba untuk meninggalkan diriku. Kau mencoba menjauh dan tidak memberi kabar pada diriku, kau mengira aku akan putus asa seperti itu? apakah kau kira cintaku selemah cinta orang lain padamu?

Aku yakin saja bahwa aku akan bertahan meskipun kau memberiku hadiah cemoohan rasa tak ingin melihatku lagi. Aku tidak peduli bagaimana cara perjuangkan dirimu. Aku tahu kau juga mencintaiku namun entah apa namanya yang membuat kau harus meninggalkanku.

Sesekali aku terdiam dan menatap bulan yang cerah. Apakah aku tidak pantas untukmu? Apakah air mataku tak berarti untukmu? Disaat air mataku tercurah untuk yang terakhir kalinya, disaat itu pula aku menguatkan hatiku dengan kesabaran yang tersisa dari diri ini.

Kau telah mempunyai pasangan hidup yang lebih mencintaimu.