Gadis Kecil yang suka merangkai kata
Blogaholic Designs”=

Followers

Yang Nyangkut :D

SURE!

SURE!

Minggu, 14 Oktober 2018

Thunderclouds


-Thunderclouds-

Nada itu mengingatkan aku pada seseorang yang sangat pemalu.
Tapi,
Itu yang membuatnya manis.
***
Hari itu kamu datang. Kami berlomba-lomba datang ke pestamu. Memakai gaun yang paling cantik. Lalu berlari untuk datang yang paling pertama. Namun jika Tuhan menciptakan barisan “Wanita yang paling ingin mengenalmu”, aku pasti akan berdiri paling depan.

Ini pertama kalinya, kamu datang. Setelah satu minggu, satu bulan, tiga bulan lamanya kamu gantung. Aku duduk dengan dada yang berdegub kencang. Cahaya ruangan mulai meredup, kamu samar-samar. Masuk dalam ruangan tak berdimensi, menata hal-hal kecil yang dianggap sepele, memperhatikan setiap jengkal lantai, dan aku terpukau.

Aku mulai meraba, namun patah. Bagaimana caranya untuk membayangkan kita berjalan sedangkan tapak-tapak kaki tidak punya? Apakah perasaan ini cacat? Ataukah terlalu sempurna?

Kamu, kenapa kamu, kenapa membiarkan, membiarkan tetap rabun, abu-abu tanpa tujuan, kenapa kamu, membiarkan lumpuh, membiarkan aku, membiarkan aku berhenti?

Mungkin aku yang paling tersentuh, sampai jatuh air mataku. Kamu begitu dekat, hingga terlalu melekat. Kamu tahu perasaan ini pekat, tapi kau malah cegat. awan membiarkannya menjadi teka-teki.
Anehnya dengan semua tingkah lakumu, Setelah aku keluar dari ruang pestamu, aku berharap dalam-dalam. Kamu bahagia. Kamu bahagia. Kamu bahagia. Tapi.... tetap terselip.... sesuatu yang mengiris, mengapa kita, mengapa kita, mengapa?
Aku mengumpat dalam hati. padahal aku sudah dari awal. Padahal aku. Aku!
Tapi
Tak apa... tak apa....
mungkin...
ada yang lebih baik.

Disaat kalian berani berjalan karena punya tapak kaki.  Disaat kamu percaya diri karena perasaan itu utuh. Disaat kamu tidak membiarkannya pergi begitu saja, dan kau kan peluk. Mungkin akan ada saat itu, dan wanita itu, akan lebih baik.

Dan untuk semua jawaban yang terkubur, aku juga berharap menguap ke permukaan. Hingga tiada akhir. Namun setiap langkah aku menjauh dari ramainya pestamu, aku tahu kamu bahagia. Kamu harus bahagia. Dan temukan wanita itu. utuhlah didepannya. Jangan membiarkan saja.

Sangat resah mengungkapkan ini, tapi, tolong yakinkan aku, dia membuatmu bahagia. Sekali lagi, pastikan kamu bahagia. Terakhir lagi, tetap pastikan dia membuatmu bahagia! Itu pun, aku pasti ikut bahagia.
***
 Dengan segenap kisah yang tak bertuan, kamu tetap manis. Dengan seikat pilu menggenang, aku terhapuskan.