Curahan Hati
Hallo Ramadhan!!
Nah,
kali ini aku nge-post di Bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah dan semoga
kita semua bisa memanfaatkannya dengan meraup pahala sebanyak-banyaknya! Amin.
Berhubungan
Bulan Ramdhan bertepatan dengan libur semester genap (libur sekolah), jadi
libur kali sedikit lebih panjang dari biasanya. Tapi menurutku ini tetap
merugikan bagi pelajar yang malas sekolah. Biasanya kan, kita bisa libur dua
kali; libur semester genap dan libur bulan ramadhan.
Tapi
tak apalah, kebanyakan libur juga membuatku menjadi lebih malas. Apalagi untuk
membaca buku -_-
Akhir-akhir
ini aku merasakan hal yang tidak nyaman. Akhir-akhir ini aku terlalu memikirkan
banyak hal. Mungkin, hal yang seharusnya tidak penting juga ku pentingkan. Tapi
entahlah, aku juga merasa mood menulis dan gaya menulisku turun. Tidak seperti
dulu lagi. Padahal aku sangat ingin menjadi penulis Novel yang terkenal. Setidaknya
hangat diperbincangkan setelah membaca Novel hasil karyaku.
Aku
juga berfikiran apakah aku bisa seperti apa yang ku inginkan atau aku malah
harus memutar stir mencari impian yang lain. Begitu bodohnya aku, aku lupa akan
kata “Pantang menyerah.”
Ambisiku
mungkin hanya di awal. Atau mungkin aku telah ingin menggapai impianku itu
namun cobaannya terlalu berat; Tidak Ada Mood untuk Menulis. Sering aku
menyemangati diri sendiri tapi, hasilnya tetap saja. Aku tidak sesemangat dulu
untuk menulis. Meskipun ku akui, ada baaaaaaaaanyak cerita, pengalaman, atau
bahkan kisah orang lain di dalam otakku yang sangat menarik untuk di abadikan
melalui kata-kata. Namun aku tidak
melakukannya. Aku mulai bertanya pada diriku sendiri, mengapa aku terlalu bodoh
untuk pemikiran yang pendek ini?
Beberapa
waktu aku menjadi sangat ingin menulis, seperti saat ini. Namun disisi lainnya
yang lebih besar, aku sangat tidak ingin menulis. Wajar memang untuk orang
lain, mungkin termasuk kamu yang membaca ini. Namun tidak wajar bagiku yang
sangat ingin jadi penulis. Seharusnya aku semangat untuk menulis, setiap saat.
Di
Bulan Ramadhan ini, aku terlalu banyak berfikir hal berat, meskipun orang lain
mengganggapnya biasa-biasa saja. Aku belum siap untuk kelas tiga SMA. Jujur saja.
Aku belum siap belajar dengan keras untuk menghadapi UN. Mungkin akulah orang
yang paling malas, tapi sebenarnya ini bukan bentuk kemalasan. Tapi bentuk
ketakutan.
Aku
takut tidak bisa mengerti pelajaran dengan baik. Aku takut dengan semua waktuku
tersita hanya untuk memikirkan UN. Aku takut akan soal-soal yang begitu sulit. Dan
yang paling aku takutkan adalah, aku takut untuk berakhirnya masa SMA-ku.
Aku
juga ingin lulus pastinya, namun bukan itu maksudku.
Aku
hanya takut merindukan masa-masa itu lagi. Aku hanya takut dengan semua
perubahan yang ada maka aku harus melupakannya. Melupakan bahwa apa aku bisa
berkumpul dengan sahabatku semua, merajut cerita, tertawa sampai waktu tak
terasa, menangis di pangkuan mereka, mengadu akan permasalahan hati, atau
bahkan sekedar jajan bersama di sebuah kantin dan saling bertanya ‘apa yang
akan kau beli?’
Mau
tidak mau aku tetap harus melewatinya. Dan mungkin satu-satunya untuk
merasakannya tetap ada dengan mengabadikan kisahku lewat tulisan. Tapi apakah
aku sanggup untuk menulis? Sedang sekarang saja aku merasa aku tidak bisa
menulis sebanyak itu.
Ingin
ku hempaskan segala perasaan bodoh itu akan keraguan kemampuanku untuk menulis.
Mungkin akan ku buktikan pada dunia sekali lagi bahwa, aku ingin menggapai
semua impianku sejak dulu dan tak akan menyerah. Aku juga tidak ingin kisah
remajaku berlalu begitu saja tanpa adanya tulisan tangan. Aku berusaha.
Mungkin
kini aku jenuh dengan dunia menulisku, tapi aku tahu ‘jenuh’ bukanlah alasan
untuk meninggalkan dunia menulis ini. Mungkin aku tidak punya kata-kata lagi
untuk menulis, tapi aku selalu punya banyak cerita yang dapat ku ramu.
Sekarang
aku sadar aku tidak akan meninggalkan dunia menulisku. Karena mungkin saja, aku
sudah sangat dekat dengan impianku itu. J
Figthing!!!