Sakitnya Mencintai dan
Pedihnya Dicintai
Sekali lagi aku terkejut melihat balasan sms darinya.
“Iya, Aku suka Andin J”
Aku tidak tahu harus bagaimana,
apakah aku harus sedih, atau senang. Yah, aku juga memang suka dengannya. Tapi dia
adalah pangeran sahabatku. Disetiap curhatannya, Lady selalu menyelipkan
namanya, Dimas.
“ Andin, kemarin itu gue lihat
ada orang pacaran, bueehh deket banget, serasi lagi. Pengen ya gue kaya’
mereka. Yah.. gue ma dimas maksudnya.. hehe”
“ Hah? Segitu sukanya loh sama
dimas? Keadaan apapun lo pengenya sama dimas terus.”
“ Iyelah. Ini namanya setia..”
Aku tidak mau menyakiti Lady. Dia
sangat baik. Tapi terkadang ego itu merasuki hati, melihat ke satu sisi saja. Aku
juga suka Dimas! Dan aku berhak memilikinya. Wow.. apakah aku sejahat itu?
“Apa? Kamu gak salah?” jawabku
membalas sms-nya.
“Tidak, Dimas itu suka sama Andin J”
Aku hanya
terpaku melihatnya. Ingin teriak sekeras-kerasnya! Wow.. aku sangat
ingin menceritakan ini ke Lady. Tapi tidak mungkin, Lady juga mencintai orang
yang sama. Ohh..
***
Lady tersenyum.
Aku lalu menatapnya. Ada apa? Dalam hatiku bertanya-tanya. Dia terlihat sangat
senang. Kenapa sih? Aku penasaran. Tapi bukan saatnya untuk bertanya. Sekarang sedang
upacara, aku tidak mau ditegur oleh guru.
“ Barisan
di bubarkan!!”
Teriakan
itu menandakan upacara selesai. Segera ku datangi Lady yang berjalan agak
lambat.
“ Woy..
ada apa? Dari tadi gue liat lo senyum-senyum sendiri?”
“ Ah? Gak
kok.. seneng aja..”
“ Seneng
kenapa?”
“ Nanti
gue tanya, kalau memang udah waktunya”
Lady lalu
mencubit kedua pipiku lalu berjalan meninggalkanku. Ada apa?
***
Dikelas,
hanya ada beberapa siswa, oh, dan ada siswi yang sangat senang. Dikelas Lady
masih saja tersenyum-senyum sendiri. Namun kali ini sambil melihat ke layar handphonennya.
“ Lady,
lo kenapa sih? Kesambet ya?” Tanya ku.
“ Gak..
gak kok, oya, gue mau ke toilet dulu ya.”
“Ke
toilet? Barengan aja yuk..”
“ Ah, gak
usah. Tunggu aja disini. Sebentar kok. “ katanya sambil tertawa kecil.
Ia lalu
berlari-lari kecil keluar dari kelas. Terlihat di meja itu Handphone Lady. Ketinggalan.
Lady memang pelupa. Seperti biasa, aku suka buka twitter di handphone Lady,
dan kali ini aku ingin melakukannya lagi.
Tapi Tanpa sengaja,
aku masuk ke PESAN Lady. Disana, terlihat sms lady dan Dimas. Oke, itu pasti
hanya sms-sms biasa. Tapi penasaran juga sih. Oke, dan aku putuskan untuk
melihatnya.
Oh My
God!
Lady, bisa ke kelas aku sekarang gak? Aku
mau ngasih boneka nih untuk Anniv 1 bulan kita. J Lovvyuu
Hah? Maksudnya?
Apa-apaan? Jadi? What?
Aku
terdiam. Jadi hari ini Anniv 1 bulan mereka? Tapi kenapa lady tidak
memberitahuku kalau dia sedang pacaran dengan Dimas? Kenapa? Tak sadar aku
meneteskan air mata. Sakit rasanya. Ternyata selama ini mereka berdua pacaran. Dan
aku mengira Dimas tidak menyukai Lady. Aku kira Dimas hanya suka padaku. Tapi Aku salah. Aku rapuh, kecewa, tak
percaya. Memang sakit untuk mencintai. Dan baru kali ini aku merasa pedihnya
dicintai.. dicintai oleh pacar sahabatku.
“Andin,
ada apa?”
Aku tak
sadar, Lady telah kembali membawa bingkisan besar. Aku tahu isi bingkisan itu
adalah boneka. Darimana kamu tahu, dari sms Dimas, tadi aku baca..:”)
“ Yah,
tidak apa-apa. Itu apa Lady?”
“ Tidak
apa kok nangis?” tanyanya cemas.
Ia lalu
mendekatiku dan menyapu air mataku. “ Tidak.. gue juga gak tahu kenapa gue
nangis.” Kataku.
“ Oya,
ini boneka buat lo J “
katanya singkat.
Hah? Kenapa?
Itukan pemberian Dimas?
“ Loh,
kenapa kasih ke gue?”
“ Gak
apa-apa kok. Memilikinya sudah cukup, biarlah sebagian apa yang ia berikan
kepadaku , kuberikan kepadamu.”
“Maksudnya?”
Ia lalu
tersenyum. Maraih handphonennya dari genggamanku. Kemudian berlalu bagai angin.
Boneka itu tersimpan di mejaku. Sebenarnya aku tidak mengerti, ”Memilikinya sudah
cukup, biarlah sebagian apa yang ia berikan kepadaku , kuberikan kepadamu” . Jadi maksudnya???
Ia lalu berbalik, dari kejauhan, setitik air mata mengalir dipipinya, dipipi Lady.
The End