Gadis Buta
Menjadi
gadis buta, bukanlah hal yang diinginkan Tasya. Hidup didunia tanpa dapat
melihat adalah hal yang sangat ia benci. Termasuk dirinya, ia selalu menganggap
dirinya tak ada gunanya. Orang buta itu tak ada gunanya!
Kecuali
satu, satu hal yang membuatnya dapat bertahan hidup. Ardin. Lelaki yang selalu
menemaninya, memberinya semangat, mengatakan Tasya tak boleh putus asa. Hanya
Ardin yang Tasya inginkan.
“Din,
Aku ingin menjadi pendamping hidupmu, Aku ingin melihatmu, melihat dunia ini.
Bagaimana caranya?”
“Apa
kau sangat ingin melihat dunia ini?”
“Iya!
Iya!!”
Suatu
hari, seseorang mendonorkan kedua matanya untuk Tasya. Betapa bahagianya Tasya
dengan pemberian mata itu. Dan ketika Tasya membuka matanya, ia bisa melihat
segalanya, segalanya! Termasuk Ardin.
Tapi,
betapa terkejutnya ia saat melihat fisik Ardin. Ternyata Ardin juga buta.
Ketika Ardin melamar Tasya, Tasya menolaknya mentah-mentah. Tasya kecewa
mengapa Ardin juga buta. Ia tak ingin hidup bersama orang buta. Masih ingat?
Tasya menganggap orang buta tak ada gunanya!
Dengan
sabar, Ardin mencoba menjauh dari hidup Tasya. Rasa kecewa terhadap Tasya,
tentu Ardin rasakan. Air mata terus berjatuhan. Ardin tahu, sekarang ia tak
boleh menampakkan diri lagi. Setelah merasa telah jauh dari bayangan Tasya,
Ardin mengirimkan sebuah surat kepada Tasya melalui tulisan adiknya...
Jaga baik-baik kedua mataku, sayang:’)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar