One Day In Your Life
Suatu
hari nanti.. mau atau tidak.. kau akan temukan yang namanya perpisahan. Dan disaat
itu terjadi, kau akan benar-benar merasa kehilangan seseorang yang kau anggap
special, baik itu keluarga, sahabat, ataupun pacar.
Kali
ini aku merasakan perpisahan dengan seorang sahabatku. Waktu sungguh berputar,
ia menunjukkan aku arti sebuah perpisahan. Aku tahu tidak akan ada duka yang
membekas di perpisahan itu, namun jika kita berpisah diwaktu yang tidak tepat,
pasti kita akan merasakan hal tersebut.
Kukira
kita akan melewatinya bersama, Liha. Iyya, Liha. Sahabatku, bahkan lebih dari
itu. Dia saudaraku. Dia mengetahui seluruh isi hatiku. Masih banyak yang ingin
kukatakan kepadamu. Masih banyak cerita yang ingin kusampaikan kepadamu. Begitupun
kamu, aku masih ingin mendengarkan ceritamu, curhatanmu. Cerewetnya dirimu.
Aku tahu,
dan pasti akan! Suatu hari kita akan berpisah, dan aku kira itu akan terjadi
dua tahun yang akan datang. Bukan sekarang. Tapi kamu malah memilih untuk
pindah sekolah.
Memang,
baru 1 semester kita jalani bersama, tapi kita begitu sangat dekat. Ku bayangkan
jika satu tahun, atau dua tahun yang akan datang. Pasti kita akan sangat akrab. Tapi ternyata
maumu hanya sampai disini.
Aku masih
ingat, curhatanku.
“
Liha, ternyata dia PHP. Tidak dia tahuji perasaanku.. sakit wehh..”
Kamupun
melihatku menangis karenanya. Dan kamu lalu menjawab.
“
Sudahmi windah.. lupakanmi.. masih banyak yang lebih dari dia..”
Oke,
oke oke oke. Aku tahu aku cengeng. Tapi, memang itu kenyataannya. Oya Liha,
kamu tidak ingat waktu kita kerja mading? Dan kenangan-kenangan yang lalu?
Aku kira
itu kenangan itu belum seberapa, kukira masih panjang waktu yang akan kita
lewati. dan membentuk kenangan yg lebih indah. Ternyata tidak. Ternyata itu lah kenangan yang terindah.
Kau mengatakan
“Ih ka tidak apa-apa ji windah. pulang jeka nanti. Tidak bakalan disana jeka
terus”
Tapi,
tahukah kau, saat kau mengatakan itu aku merasa kau ingin cepat-cepat
memutuskan cerita kita.
Dan memang
nanti kita akan bertemu lagi. Namun bukankah akan terasa berbeda? Yakinlah, pasti
akan terasa berbeda. Kau akan menemukan temanmu disana, siapa yang tahu? Mungkin
ada yang lebih dari saya, yuyun, iffah dan teman-teman Neutron.
Padahal
kita sudah berjanji Liha. Akan berjuang bersama demi masuk XI Ipa 1. Dan kembali
duduk bersama. Itu janji kamu liha! Setiap kita melewati koridor Ipa 1 kamu
mengatakan "kelas kita nantinya disana". Tapi apa?.
Tidak
akan kudengar lagi suaramu yang cempreng memanggilku dari lantai diatas,
mengajakku pulang bersama, sholat bersama dll. Ke-FRONTAL-an mu mungkin akan
hilang nantinya, kamu kan pindah ke pesantren?. Tentu saja. Aku juga pasti akan
merindukan itu.
Aku
tidak berani mengatakan “Good Bye”. Aku hanya ingin mengatakan,
PERGILAH
SOBAT, NAMUN PERGI KARENA UNTUK KEMBALI. DAN YAKINLAH KAU KEMBALI DENGAN MEMBAWA DIRIMU YANG
DULU :””)
iyya win, maafkan saya... mungkin saya berdosa krn telah ingkar janji. tapi ku tau, suatu saat nanti, hal-hal manis yg pernah kita jalin bersama akan kembali lagi :')
BalasHapus