Gadis Kecil yang suka merangkai kata
Blogaholic Designs”=

Followers

Yang Nyangkut :D

SURE!

SURE!

Rabu, 20 Maret 2013

Cerpen - Belajar Dari Kamu

Belajar Dari “Kamu”


Kamu. Orang yang banyak memberiku pelajaran. Kamu yang datang hanya untuk menjadi penghibur sementara. Bukan selamanya. Kamu dan kebaikanmu itu yang membuatku menerimanya, meskipun aku tahu akan berakhir pahit. Bukankah cinta dan sakit hati sepaket?

Darimu, aku dapat merasakan kebahagiaan. Merasakan apa yang dikatakan pasangan lain “Dunia serasa milik berdua”. Aku dapat tertawa hingga aku lelah, tak berhenti tersenyum saat kau melihatku.

Karena pandanganmu itu, aku bisa merasakan arti ‘dicintai’ dengan tulus. kesetiaanmu membuatku merasa berarti dalam hidup ini. Perhatianmu yang membuatku merasa keberadaanku di muka bumi ini.
Namun kau patahkan semua itu seiring berjalannya waktu. Kau yang membuatku mengenal cinta, kau pula yang membuatku mengenal sakit hati.
Yah, pada akhirnya kau merubah kehidupanku. Menjadi tak bewarna. Saat inilah yang terpahit dari hubungan. Akhirnya kau membawa kepahitan, dengan kata putus kau membuat hariku menjadi sulit.
Aku selalu mencoba, hidup tanpa dirimu. Namun bukan berarti melupakanmu. Setiap detik, aku mencoba tidak menatap Handphoneku, berharap ada pesan darimu. Tapi tak ada.
Aku selalu mencoba, untuk tidak memikirkanmu lagi. Proses seperti ini yang sulit. Move On.
Darimu, aku belajar arti kata “merelakan”.
Merelekanmu. Tak ada yang kekal untuk kita miliki. Semuanya hanya titipan. Termasuk dirimu, yang datang dan aku tahu akan pergi lagi. Karena sebuah pertemuan kan berujung perpisahan.
Karena perpisahan kita menjadi sedih. Dan sedihlah yang membuat kita tahu bahwa kesengan itu ada. Iya, kesenangan ada saat pertemuan itu terjadi.
Sulit untuk merelakan sesuatu yang sempat kita miliki, apalagi pernah sangat menyayanginya. Tapi aku tahu, aku tidak bisa terus-menerus menunggu dan berharap kepadamu yang tak kunjung ingin kembali.
Darimu, aku tahu arti perihnya akhir cinta. Disaat aku berharap namun kau tak mau memberi apa yang aku harapkan. Itu semua, karena kau tak cinta~
Darimu, aku belajar, bahwa ada saatnya kita harus berhenti berharap dan harus berhenti memikirkan seseorang yang kita sayangi. Apalagi, jika orang tersebut sama sekali tidak peduli lagi dengan kita.
Semakin aku mengenalmu, semakin aku harus melupakanmu. Namun melupakanmu tidak berarti menjadikanmu orang asing dalam hidupku.
Semakin aku mencoba melupakanmu, semakin aku terjebak dalam kenangan kita. Semakin aku mencoba mencari penggantimu, semakin aku rindu dengan sosokmu.
Iya kamu.
Dan disinilah, aku belajar untuk menerima kenyataan. Kenyataan yang tergores adalah kehilanganmu.
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar