Gadis Kecil yang suka merangkai kata
Blogaholic Designs”=

Followers

Yang Nyangkut :D

SURE!

SURE!

Kamis, 07 Maret 2013

cerpen - Kamu dan Perubahanmu III


Kamu dan Perubahanmu (lanjutan)
Yang Terbaik Tak Harus Bersama
 

Ketika hujan telah membasahi kota ini, ingatanku kembali mengingatmu, Rain. kemarin, aku melihatmu bersama dia, Fatiyah. Kamu dan Tiyah terlihat sangat akrab. Entah mengapa penglihatanku mengatakan kalian cocok. Tapi hati ini tetap sakit, terbakar api cemburu.
Selama tiga hari ini, kamu hanya menanyakan keadaanku dengan kata-kata yang singkat. “Nay, apa kabar?”. “Pagi Nay”.
Aku tidak tahu, kamu itu sudah jenuh atau bagaimana. Aku juga tidak mengerti perasaanku. Terkadang aku merasa sangat ingin memutuskan hubungan kita, tapi terkadang aku sangat sangat merindukanmu dan mengharapkanmu.
Mungkin, aku harus berhenti. Berhenti menunggu mungkin. Karena aku tidak bisa terus-terusan seperti ini, dicampakkan, dicuekin, tidak diperhatikan. Padahal seseorang disana sedang kau perdulikan.
***
“Rain, kamu sedang apa?”
Yah, aku memberanikan diri untuk menelfonnya. Disinilah keberanianku terkumpul dan mungkin hari ini juga aku akan mengatakan kata itu.
“ Aku lagi latihan Nay. Sebentar aku telefon ya”
“Tapi Rain...”
“tiiit.. tiit.. tiiit”
Terputus.
Aku tidak tahu dia bohong atau apa. Tapi intinya aku sakit.
***

Aku masih menunggu. Janji yang kau beri masih kepegang. Ingatanku belum lupa akan hal itu. Sampai akhirnya kau benar-benar menelfonku.
“Hai Nay.. ada apa?”
“Hai Rain.. ada hal yang penting aku ingin bicarakan.”
“Apa?” 
Aku terdiam sesaat. Yah, aku yakin ini yang terbaik.
“Rain.. entah mengapa aku merasa hubungan kita hanya sebatas nama aja.”
“Maksudnya?”
“Akhir-akhir ini aku tidak pernah merasa punya pacar..”. Aku tak sadar, aku menangis. “Karena, tanpa kamu ataupun ada kamu aku tetap merasa sendiri..”
Kamu tidak kunjung merespon apa yang kukatakan. Aku tahu, kau merasa aneh dengan apa yang kukatakan.
“Rain, aku merasa berada di titik keputus asaan. Saat kau bersama dengan orang lain, aku merasa kau tidak pernah menganggap aku.”
“Nay... tap..”
“Rain, aku tidak tahu. Tapi aku tidak mau seperti ini. Mungkin, aku harus memutuskanmu dulu agar hatiku tidak terlalu sakit. Karena setelah aku memutuskanmu kamu berhak perhatian sama siapa saja.” Ucapku memotong perkataanya.
“Nayla.. nayla.. dengar aku, maksud kamu apa? Kamu mengira aku selingkuh?”
“ Bukan selingkuh Rain... tapi berubah..berubah menjadi lebih perhatian kepada cewe lain. Kalau aku bilang putus, kamu akan tahu rasanya kehilangan?”
“Nayla... “

“ Rain, kalau begitu kita akhiri saja semua ini, diawali dengan kata putus” ucapku terbata-bata.

“Nayla.. aku tahu kamu sedang menangis.. Nay jadi ini yang kamu mau?”

“Aku tidak tahu Rain.. tapi mungkin ini yang terbaik..”

“ ya sudah Nay, kalau ini yang kau mau. Ku terima..”

Aku lalu menutup telefon itu. Aku tidak sanggup, aku tidak bisa menahan tangisku. Kau sama sekali tidak menolak permintaanku malah menerimanya dengan senang hati. Kau memang tidak mencintaiku lagi..

Jangan kau ganggu hidupku lagi
Sudah jelas ini yang kau mau
Kau sakiti hati ini tuk kesekian kali
Memang ku cinta namun tak begini


Dimana arti sebuah kesetiaan
Bila hanya dalam kata-kata
Ku coba untuk bertahan namun aku tak sanggup
Sungguh tak mampu sayangku

Terserah kali ini sungguh aku takkan peduli
Ku tak sanggup lagi jalani cinta denganmu
Biarkan ku sendiri tanpa bayang-bayangmu lagi
Ku tak sanggup lagi, mulai kini semua terserah

Terserah – Glenn Ferdly

Kini aku mulai belajar, belajar melupakanmu. Tapi, suatu saat pasti aku akan merindukan kamu Rain. saat hujan turun, aku pasti akan teringat tentang dirimu. Saat kamu masih perhatian... sampai kamu sudah sama sekali tidak perduli. :”)

***
Beberapa bulan kemudian. Aku mendengar kabar kamu telah jadian bersama Fatiyah. Aku rasa kamu akan bahagia bersamanya. Kamu cepat ya lupakan aku, aku sendiri belum bisa melupakan kamu.
Semoga kamu bisa merasakan kebahagiaan bersamanya yang sebelumnya tidak kamu rasakan bersamaku, Rain...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar