Kamu dan Perubahanmu (lanjutan)
Yang Terbaik Tak Harus Bersama
Ketika
hujan telah membasahi kota ini, ingatanku kembali mengingatmu, Rain. kemarin, aku melihatmu bersama
dia, Fatiyah. Kamu dan Tiyah terlihat sangat akrab. Entah mengapa penglihatanku
mengatakan kalian cocok. Tapi hati ini tetap sakit, terbakar api cemburu.
Selama
tiga hari ini, kamu hanya menanyakan keadaanku dengan kata-kata yang singkat.
“Nay, apa kabar?”. “Pagi Nay”.
Aku tidak
tahu, kamu itu sudah jenuh atau bagaimana. Aku juga tidak mengerti perasaanku.
Terkadang aku merasa sangat ingin memutuskan hubungan kita, tapi terkadang aku
sangat sangat merindukanmu dan mengharapkanmu.
Mungkin,
aku harus berhenti. Berhenti menunggu mungkin. Karena aku tidak bisa
terus-terusan seperti ini, dicampakkan, dicuekin, tidak diperhatikan. Padahal
seseorang disana sedang kau perdulikan.
***
“Rain,
kamu sedang apa?”
Yah, aku
memberanikan diri untuk menelfonnya. Disinilah keberanianku terkumpul dan
mungkin hari ini juga aku akan mengatakan kata itu.
“ Aku
lagi latihan Nay. Sebentar aku telefon ya”
“Tapi
Rain...”
“tiiit..
tiit.. tiiit”
Terputus.
Aku tidak
tahu dia bohong atau apa. Tapi intinya aku sakit.
***
Aku masih
menunggu. Janji yang kau beri masih kepegang. Ingatanku belum lupa akan hal
itu. Sampai akhirnya kau benar-benar menelfonku.
“Hai
Nay.. ada apa?”
“Hai
Rain.. ada hal yang penting aku ingin bicarakan.”
“Apa?”
Aku terdiam
sesaat. Yah, aku yakin ini yang terbaik.
“Rain..
entah mengapa aku merasa hubungan kita hanya sebatas nama aja.”
“Maksudnya?”
“Akhir-akhir
ini aku tidak pernah merasa punya pacar..”. Aku tak sadar, aku menangis. “Karena,
tanpa kamu ataupun ada kamu aku tetap merasa sendiri..”
Kamu tidak
kunjung merespon apa yang kukatakan. Aku tahu, kau merasa aneh dengan apa yang
kukatakan.
“Rain,
aku merasa berada di titik keputus asaan. Saat kau bersama dengan orang lain,
aku merasa kau tidak pernah menganggap aku.”
“Nay...
tap..”
“Rain,
aku tidak tahu. Tapi aku tidak mau seperti ini. Mungkin, aku harus memutuskanmu
dulu agar hatiku tidak terlalu sakit. Karena setelah aku memutuskanmu kamu
berhak perhatian sama siapa saja.” Ucapku memotong perkataanya.
“Nayla..
nayla.. dengar aku, maksud kamu apa? Kamu mengira aku selingkuh?”
“ Bukan
selingkuh Rain... tapi berubah..berubah menjadi lebih perhatian kepada cewe
lain. Kalau aku bilang putus, kamu akan tahu rasanya kehilangan?”
“Nayla...
“
“ Rain,
kalau begitu kita akhiri saja semua ini, diawali dengan kata putus” ucapku
terbata-bata.
“Nayla..
aku tahu kamu sedang menangis.. Nay jadi ini yang kamu mau?”
“Aku
tidak tahu Rain.. tapi mungkin ini yang terbaik..”
“ ya
sudah Nay, kalau ini yang kau mau. Ku terima..”
Aku lalu
menutup telefon itu. Aku tidak sanggup, aku tidak bisa menahan tangisku. Kau sama
sekali tidak menolak permintaanku malah menerimanya dengan senang hati. Kau memang
tidak mencintaiku lagi..
Jangan kau ganggu hidupku lagi
Sudah jelas ini yang kau mau
Kau sakiti hati ini tuk kesekian kali
Memang ku cinta namun tak begini
Dimana arti sebuah kesetiaan
Bila hanya dalam kata-kata
Ku coba untuk bertahan namun aku tak sanggup
Sungguh tak mampu sayangku
Sudah jelas ini yang kau mau
Kau sakiti hati ini tuk kesekian kali
Memang ku cinta namun tak begini
Dimana arti sebuah kesetiaan
Bila hanya dalam kata-kata
Ku coba untuk bertahan namun aku tak sanggup
Sungguh tak mampu sayangku
Terserah kali ini sungguh aku takkan peduli
Ku tak sanggup lagi jalani cinta denganmu
Biarkan ku sendiri tanpa bayang-bayangmu lagi
Ku tak sanggup lagi, mulai kini semua terserah
Ku tak sanggup lagi jalani cinta denganmu
Biarkan ku sendiri tanpa bayang-bayangmu lagi
Ku tak sanggup lagi, mulai kini semua terserah
Terserah – Glenn Ferdly
Kini
aku mulai belajar, belajar melupakanmu. Tapi, suatu saat pasti aku akan
merindukan kamu Rain. saat hujan turun, aku pasti akan teringat tentang dirimu.
Saat kamu masih perhatian... sampai kamu sudah sama sekali tidak perduli. :”)
***
Beberapa
bulan kemudian. Aku mendengar kabar kamu telah jadian bersama Fatiyah. Aku rasa
kamu akan bahagia bersamanya. Kamu cepat ya lupakan aku, aku sendiri belum bisa
melupakan kamu.
Semoga
kamu bisa merasakan kebahagiaan bersamanya yang sebelumnya tidak kamu rasakan
bersamaku, Rain...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar