Manusia Tahun 802.701
Kali ini aku
akan bercerita mengenai buku H.G Wells yang berjudul Time Machine. Sebenarnya buku
ini keluaran lama, tahun 1895 dan diterbitkan pertama kali di Inggris wkwkwkw. Tapi
buku ini bertahan lebih dari satu abad
karena sangat populer dan Wells pada masanya dijuluki sebagai Bapak Filsi
Ilmiah karena kemahirannya memadukan fiksi dan teori-teori ilmiah. Aku tentu
langsung tertarik membacanya, selain itu salah satu ulasan dari buku ini
berkata:
“H.G Wells
menceritakan kehidupan manusia yang dipenuhi darah, kesedihan, dan kebodohan.” – Joseph Conrad
Aku sangat-sangat-sangat
tertarik ketika membaca kata “Kebodohan”. Aku penasaran, kebodohan apa yang
terjadi pada manusia di tahun 802.701 menurut Wells.
Ia menggambarkan
seorang penjelajah waktu berhasil menuju tahun 802.701 yang kala itu dihuni
oleh dua spesies yang berbeda, yang ibarat (kasarnya menurutku) satu spesies
keturunan dari kaum kaya (disebut ras Eloi yang hidup di atas permukaan bumi) dan
satu lainnya adalah keturunan dari kaum miskin. (disebut ras Morlock yang hidup
di bawah tanah). Ras Eloi adalah manusia yang lemah, malas, dan bertingkah
seperti anak-anak, sebab semua pekerjaan kasar dikerjakan oleh ras Morlock. Penjelah
waktu merasa sangat kecewa akibat ulah manusia dan sifat-sifatnya.
“kecenderungan
eksklusif orang kaya yang meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan mereka
hanya akan memperlebar jurang di antara mereka dan orang miskin. Biaya
pendidikan menjadi lebih tinggi dan fasilitas yang berlimpah ruah bagi orang
kaya hanya menghambat kesinambungan kelas dan strata. – yang terjadi di atas
bumi hanya usaha-usaha mengejar kesenangan, kenyamanan dan keindahan. Sedangkan
di bawah tanah, orang-orang miskin dan pekerja harus menikmati kondisi kerja
mereka yang miris. Begitu mereka berada di sana, mereka harus membayar biaya
sewa dan biaya ventilasi gua mereka. Jika mereka menolak, maka mereka akan
kelaparan atau tercekik tunggakan seperti yang dialami oleh sebagian dari
mereka yang sengsara dan memberontak lalu mati. Akhirnya, keseimbangan pun
terjadi. Yang selamat akan beradaptasi dengan kondisi kehidupan di bawah tanah
dan bahagia dengan cara mereka sebagai orang-orang dunia-atas.”
Dan kalimat
yang paling aku suka dalam buku ini adalah:
“Aku sangat
menyesal penaklukan alam ternyata menyengsarakan.”
Bagi yang
penasaran, langsung baca saja bukunya. Mau pinjam aku juga boleeeeh hehehe
Suka banget buku klasik kaya gini! Hihi mirip2 Sapiens dan a short history of nearly everything ya! Masuk list to be read. Thank you
BalasHapusBaru tau windah suka baca buku ginian.
BalasHapusSahabat macam apa aku ini :')
wahh cerita-cerita time travel bagi saya memang selalu menarik. mantab!
BalasHapusNice, jadi penasaran sama bukunya👍
BalasHapus